Kata Yesus: "Suruhlah orang-orang itu duduk." Adapun di tempat itu banyak rumput. Maka duduklah orang-orang itu, kira-kira lima ribu laki-laki banyaknya. Lalu Yesus mengambil roti itu, mengucap syukur dan membagi-bagikannya kepada mereka yang duduk di situ, demikian juga dibuat-Nya dengan ikan-ikan itu, sebanyak yang mereka kehendaki. (Yohanes 6:10-11)
Bacaan Alkitab Setahun [kitab]Mazmu44[/kitab] ;
[kitab]Kisah16[/kitab]; [kitab]Kelua37-38[/kitab]
Ketika dulu Anda duduk di bangku sekolah dasar, guru Anda pasti mengajari Anda bahwa satu ditambah satu sama dengan dua. Itulah dasar matematika yang memang masuk akal. Namun, bagaimana dengan matematika Tuhan yang tentunya tidak masuk akal? Apakah Anda akan percaya tanpa melihat ?
Masih ingat kisah mujizat yang Yesus lakukan, ketika memberikan makan 5 roti dan 2 ikan?
Seorang dari murid-murid-Nya, yaitu Andreas, saudara
Simon Petrus, berkata kepada-Nya: "Di
sini ada seorang anak, yang mempunyai lima roti jelai dan dua ikan; tetapi
apakah artinya itu untuk orang sebanyak ini?( Yohanes 6 : 8-9)
Ketika itu Yesus hendak ingin memberikan makan lima ribu orang. Namun, makanan yang tersedia hanya 5 roti dan 2 ikan. Bisa dibayangkan bukan, bagaimana memberi makan lima ribu orang dengan hanya 5 roti dan 2 ikan? Sangat tidak masuk akal. Namun, saat itulah Yesus melakukan mujizat. Dalam kondisi yang tidak mungkin pun, Tuhan bisa membuat perkara yang besar, karena Dia Allah yang besar.
Hal pertama, pernahkah Anda berada di ujung jurang? Anda bingung akan melakukan apa, pilihannya antara hidup dan mati? Saat di posisi demikian pun, Tuhan sanggup untuk menolong Anda. Ketika orang lain berkata tidak mungkin, apakah iman Anda akan berkurang? Atau Anda akan tetap bertahan untuk tetap percaya kepada Yesus?
Tetapi seperti ada tertulis: “ Apa yang tidak pernah dilihat oleh mata, dan tidak pernah di dengar oleh telinga, dan yang tidak pernah timbul di dalam hati manusia: semua yang disediakan Allah untuk mereka yang mengasihi Dia”. ( 1 Korintus 2:9)
Percayalah Dia adalah Allah yang besar yang sanggup untuk melakukan perkara yang besar. Hal kedua, mengapa anak kecil itu rela memberikan apa yang ia punya? Kiranya umat Tuhan dapat belajar dari anak kecil ini, bagaimana dia memberikan apa yang ia punya. Bukan berapa banyak yang Anda punya? Namun, bagaimana Anda memberikan yang Anda punya kepada Tuhan. Meskipun Anda hanya memiliki satu talenta, namun jika Anda memberikannya kepada Tuhan, maka Tuhan akan memakai Anda dengan luar biasa.
Hanya orang yang percaya tanpa melihat yang akan mengalami mujizat dalam hidupnya.